Oktober yang ke-21.
Berminggu-minggu aku mikir harus ngapain biar ulang tahun kamu kali ini nggak berasa dikorbankan juga berkat si virus. Lumayan putar otak jauh banget, ternyata akhirnya enakan begini. Tulis surat yang panjang dan terniat. Maksudnya biar tetep meninggalkan kesan. Biar ulang tahunmu nggak kosong-kosong banget.
Semoga pilihanku bener. Hahaha.
Anyway, ini bukan ulang tahun kamu yang pertama denganku semenjak saling kenal. Jadi, sedikit banyak kita udah saling kenal gimana masing-masing. Aku jadi bisa tulis doa yang spesifik. Sebagian nanti aku tulis di sini, sebagian lagi langsung aku kirim ke Tuhan. Sepakat? :)
Dear u, thank u for forgiving my bad. For accepting all of my flaws. For forgetting my pasts. Tenkiu for being all ears when I need to talk. You’re like an answer to my desires. I’m glad to know that you’re mine wkwkwk.
Kamu mungkin beberapa kali merasa dirimu belum terlalu punya banyak arti. Semua pencapaianmu sampai detik ini mungkin kamu rasa bisa kamu raih lebih banyak dan lebih baik lagi. Tapi di mataku, semua kembali ke awal kalimatnya. Itu semua pencapaian, dan aku bangga.
Aku justru yang merasa belum terlalu bisa mengimbangi kamu. Beberapa hal jadi terasa salah padahal jauh di atas itu, perasaan kita berdua udah bener. CIE. Wkwkwk. Gak. Serius.
Untuk semua jelek-jeleknya aku yang tampung, untuk semua gak cocok-gak cocoknya kita yang kamu maklumi, untuk semua kurang-kurangnya kita jadi pasangan, tetaplah disini dan nggak ke mana-mana. Perkara jodoh memang seterusnya jadi rahasia, tapi kalau aku sama kamu bisa terus kerja sama, kayaknya bukan nggak mungkin kita bisa terus begini sampai tua.
Semoga kamu terus punya alasan untuk tinggal. Karena aku akan selalu punya.
ilya<3
xoxo
Komentar
Posting Komentar